KONTEN VIRAL – Indonesian dibayangi oleh bencana, baru-baru ini masyarakat dikhawatirkan dengan isu gempa Megathrust.
Hal ini dipicu oleh gempa Megathrust Nankai yang mengguncang wilayah Jepang beberapa waktu.
Dikutip dari beragam sumber, Indonesia dikepung 13 zona Megathrust.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono beberapa saat lalu mengatakan ada dua segmen Megathrust yang perlu diwaspadai, yakni Seismic Gap Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9).
“Rilis gempa di kedua segmen Megathrust ini boleh dikata tinggal menunggu waktu karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar,” katanya melalui keterangan resmi.
Dalam laporan berjudul ‘On The Potential for Megathrust Earthquake and Tsunamis Off The Southern Coast of West Java and Southeast Sumatra, Indonesia’ yang dirilis oleh beberapa pakar termasuk dari BMKG, disebutkan soal dampak gempa Megathrust di Indonesia.
Laporan menyebut tingkat kegempaan yang tinggi di Jawa Barat dan Sumatra terjadi akibat pertemuan lempeng Indo-Australia dan subduksi di bawah Lempeng Sunda.
Peristiwa Megathrust besar yang terkait dengan proses ini kemungkinan besar menimbulkan bahaya gempa bumi dan tsunami besar bagi masyarakat sekitar.
Namun, upaya lebih lanjut diperlukan untuk membantu memahami kemungkinan dan frekuensi kejadian tersebut.
Peneliti menggunakan data katalog seismik yang bersumber dari BMKG dan International Seismological Center (ISC) periode April 2009 hingga Juli 2020, untuk melakukan pengukuran hiposenter gempa.
“Hasil penelitian kami menunjukkan adanya kesenjangan seismik yang besar di bagian selatan Jawa Barat dan bagian tenggara Sumatra, hal ini sesuai dengan studi GPS sebelumnya yang menemukan bahwa wilayah tersebut berpotensi menjadi sumber gempa Megathrust di masa depan,” tertera dalam laporan tersebut, dikutip dari Springer, Jumat, 16 Agustus 2024.
Untuk menyelidiki hal ini lebih lanjut, pemodelan tsunami dilakukan di wilayah tersebut untuk dua skenario berdasarkan perkiraan kesenjangan kegempaan dan keberadaan sesar backthrust.
“Kami menemukan bahwa ketinggian maksimum tsunami bisa mencapai 34 meter di sepanjang pantai barat Sumatra paling selatan dan di sepanjang pantai selatan Jawa dekat Semenanjung Ujung Kulon,” tertera dalam laporan.
Sebagai tambahan informasi, gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik menyusup di bawah lempeng lainnya.
Gempa bumi megathrust sangat besar dan kuat, biasanya dengan magnitudo di atas 8.0.
Gempa megathrust dapat menyebabkan kerusakan yang luas dan sering disertai dengan tsunami besar. Contoh terkenal dari gempa megathrust adalah gempa bumi dan tsunami yang melanda wilayah Aceh pada tahun 2004.***