KONTEN VIRAL – Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono, menyatakan bahwa pihaknya tidak ingin berspekulasi mengenai perbedaan hasil otopsi yang dilakukan oleh tim independen dengan hasil otopsi yang dikeluarkan oleh kepolisian terkait jenazah Afif Maulana.
Sebelumnya, Polda Sumbar telah mengumumkan bahwa hasil otopsi yang dilakukan polisi menunjukkan penyebab kematian Afif adalah akibat enam tulang iga yang patah dan menembus paru-parunya. “Hasil berbeda? Kami tidak ingin menduga-duga, kita serahkan ke ahlinya,” ujar Suharyono kepada wartawan setelah penggalian makam jenazah Afif Maulana di TPU Tanah Sirah, Padang, pada Kamis (8/8/2024).
Suharyono menegaskan bahwa pihaknya akan mengikuti proses ekshumasi dengan profesionalisme dan sesuai prosedur. “Kami yakin, kami akan mengikuti apa yang menjadi agenda dari ekshumasi ini,” tambahnya.
Suharyono juga menjelaskan bahwa ekshumasi adalah langkah yang wajar untuk memastikan bahwa proses hukum berjalan dengan benar.
“Dan kami yakini, kami tetap tegak lurus, kami tidak merekayasa, kami akan profesional menangani hal ini, termasuk dalam penanganan ekshumasi yang sedang berlangsung,” lanjut Suharyono.
Ia menekankan pentingnya hasil ekshumasi untuk penyelidikan lebih lanjut terkait kematian Afif.
“Ya, tentu saja begitu. Sebagaimana prosedur, apapun hasil yang dilakukan kepolisian atau dokter forensik adalah untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” ujar Suharyono.
Sebagaimana diketahui, pada Minggu (9/6/2024), polisi menemukan jenazah seorang remaja laki-laki tanpa identitas sekitar pukul 12.00 WIB. Jenazah tersebut kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Padang dan diambil oleh keluarganya yang sebelumnya melaporkan kehilangan seorang anggota keluarga.